Minggu, 24 April 2016

aku diculik mba nina


Peristiwa menyakitkan

Eps 1 - Awal Kisah

Kisah ini berawal dari pengalaman pribadiku, namun banyak yang aku rubah dari cerita ini.

Sebut saja namaku ragil, aku cowo bujangan berumur 23 th  memiliki penampilan yang lumayan dan rapi karena aku bekerja di perkantoran yang berada disalah satu tempat dijawa barat. Aku bukan asli daerah setempat oleh karena itu aku ngontrak disebuah kontrakan petak agar dekat dengan tempatku bekerja. Dikontrakanku ada banyak kamar2 untuk disewa yaitu berjumlah lebih dari 100 pintu yang tersedia untuk pengontrak, kebetulan kamarku berada diujung dan terpisah dari pengontraak lainnya, tetangga kamarku hanya ada 1 kamar saja. Lingkungan dikontrakan itu masing2 N cuek, mungkin karena kesibukan mereka bekerja. Semua penghuni kontrakan tersebut adalah buruh pabrik kecuali aku yang bekerja dikantoran meskipun kantorku sangat kecil. Daerah kontrakan memang dekat dengan kawasan industri maka gak heran kalo penghuninya buruh pabrik perantau yang ?äª jelas kapan mereka pulang dan pergi, lingkungan kontrakanku juga begitu bebas karena diisi oleh laki2 dan perempuan.

Stelah sekitar 6 bulan aku tinggal dikontrakan tersebut, tak banyak orang yang kukenal, paling cuma tegur sapa aja, biasanya perempuan penghuni kontrakan tersebut banyak yang menyapa saya, mungkin mereka tertarik pada saya karena saya rapi, bersih sebagaimana orang kantoran pada umumnya. Padahal untuk penghasilan saya masih kecil, untuk membeli motor aja Blm kebeli,aqu hanya jawab seperlunya coz aqu merasa malu kalo gabung sama mereka.

Karena letak kamarku berada diujung, aku harus berjalan melewati lorong2 yang terdiri dari banyak pintu kamar2 yang harus aku lewati, sering juga aqu digodain sama cewek yang lagi nimbrung, aqu blz hanya senyuman aja. Aku bekerja sampai hari jumat, sedangkan sabtu minggu aku habiskan dikontrakan, kegiatan di hari libur biasanya cuma beres2, nyuci, ngepel, setrika dll. Mau maen jg bingung mau kemana coz aku ?äª punya banyak teman, teman kantor ?äª banyak dan rata2 perempuan, jd mlz aku buat maen sama mereka, udah gt aku ?äª punya banyak uang karena gajiku kecil, mending buat aku tabung buat mudik pas lebaran.

Setelah 6 bulan saya tinggal dikontrakan tersebut, saya mulai kenal sama tetangga kamar saya yang berada dipinggir kamar saya. Sudah lama sih saya tau dia, tapi blm tau namanya, cma sekedar sapa, sebut aja namanya nina. Yang saya tau dia itu janda punya anak satu, tapi anaknya dititip di ortunya dikampung, dia berumur 35 th, mukanya sih biasa aja, tapi bodynya masih bagus, pantat bagus toket bagus kulit kuning langsat. Tapi jarang terlihat dandan coz dia buruh pabrik juga dengan kerja shift dan sangat sibuk. Awal kami mulai mengobrol ketika aku jemur pakaian didepan kontrakanku, dan dia pun baru selesai menjemur. Aku sapa
Aku "Ngejemur Bu?"
Dia : Iya mas, rajin banget cowok nyuci baju sendiri, gak ke laundry aja?
Aku: nggak aahh, belajar mandiri (padahal aku lagi bokek)
Dia: wah hebat
Aku : ah biasa aja, ibu sendiri gak kelaundry?
Dia: nggak ah, akukan cewe masa ?äª bisa nyuci baju. Jangan panggil ibu donk, jadi merasa tua, paggil aja Nina, nama kamu siapa mas?
Aku: Ragil, ah ?äª enak, masa panggil nama, aku panggil mbak nina aja ya?
Dia: terserah kamu deh mas


Setelah 3 blnan,Aku tau walaupun buruh pabrik, gaji dia tinggi coz sering lembur, makanya dia biayai hdp ku, gajiku selama bekerja ?äª pernah tersentuh sedikitpun, smua kebutuhanku dya yang penuhi, awalnya sih aku nolak, tapi dya maksa trz dan aku malah jadi keenakan, udah dibiayai, dicuciin bajunya dll. Aku tau dia bener2 suka sama aku sampai akhrinya, dia berani nembak aku blak2an. Sulit juga aku mengatakan penolakan ini, tapi aku harus nolak dya coz dyaaa bukan kriteria ku. Tentu saja alasan terbesar dia itu jauh lebih tua dan sudah punya anak sedangkan aku masih bujangan ting ting. Aku beralasan cuma menganggap dia sebagai kakak, tentu saja dia sangat kecewa terlihat dari raut wajahnya.

Meskipun sudah aku tolak dia masih trz biayai n ngurusin aku, aku bilang sama dia supaya ?äª usah lagi ngurusin aku, coz percuma kita ?äª akan jadian dengan kebaikan dya. Tapi dya tetep bersih keras pngn ngurusin n biayai aku, mungkin dya masih berusaha buat meluluhkan hatiku, yaudah bodo amat aah gimana dia, n urusanku gmana aku.

Dan sebetulnya aku baru saja sebulan punya pacar, cewe yang ku idam2kan, aku sangat cinta sama dia, n berniat untuk menikahinya. Ceweku benar2 cantik, baik pintar dan berpendidikan, jauh sekali sama mbak Nina yang cuma buruh pabrik. Pulang kerja sering aku ajak jalan sekedar untuk makan atau nonton, bahagia rasanya hatiku begitu juga cewe aku. Karena aku sering pulang malam, mbak nina pun menegur aku, knapa sering pulang malam, seribu alasan aku katakan. Knapa aku ?äª berani trus terang ya, padahal mbak nina bukan pacar aku. Hari minggu cewe ku ngajak jalan, ketika akan berangkat, mbak nina baru pulang Shift malam dan kitapun berpapasan didepan gerbang kontrakan, tentu saja mbak nina berusaha melarangku, dia ingin tau kemana aku pergi, kembali aku seribu alasan padanya. Setelah beberapa minggu, mbak ninapun mulai curiga padaku, kenapa aku sering pulang malam, malam minggu pergi, hari minggu keluar karena biasanya liburan aku hanya habiskan dikontrakan.


Ketika malam minggu, aku pulang sampai larut malam jalan2 sama ceweku, ternyata mba nina menunggu di kamarku, aku kaget melihat dia.

Dia: kenapa kamu kaget liat saya?
Aku: nggak, kaget aja mba
Dya: mba mau nanya, kamu baru dari mana? Kamu sekarang sering keluar malam gak lapor sama mba? Kamu ?äª hargain mba ya yang udah ngurusin kamu?
Aku:temenku ulang tahun mba makanya aku pulang larut malam
Dia: jangan bohong kamu, temenmu yang mana, saya tau siapa aja temen kamu (bentak mba nina)kalo kamu bener dan trus terang mba ?äª akan marah sama kamu dan pasti mba ijinkan.
Akupun agak sedikit emosi
Aku:Kenapa sih mba terlalu ngebatasin aku, mba itu bukan siapa2 aku !!!!!
Plaaaakkkk.... Tamparan keras melayang di pipiku sampai aku terjatuh, mungkin karena mba nina buruh pabrik sampai tenaganya sekeras itu
Dia: dasar lelaki tak tau diuntung....ngaku kamu, kamu jalan sama cewek kamu ya, mba curiga dan ikutin kemana kamu pergi
Aku:laah trus knapa kalo aku punya cewek, Mba ?äª punya hak ngelaarang aku, jangan mentang2 mba udah biayai n urusin aku, aku ga minta, mba sendiri yang Maksa

Plaaaaaaakkk,buuuuuggggg, aku ditampar dan ditinju sampai hidungku keluar darah,Aku gaak terima dengan perlakuan ini, aku bangkit dan akan memukul mba Nina, saat aku pukul dia, tanganku ditangkis dan kembali perutku ditendang dia sampai terjatuh. Baku hantampun terjadi dan anehnya aku kalah telak olehnya, mungkin karena dia terbiasa kerja berat sedangkan aku kerja hanya duduk2 saja didepan monitor. Setelah aku kehabisan tenaga, tanpa kasihan dia menyiksa dan memukuliku. Setiap aku mau bangkit dia memukul kepalaku sampai kepalaku dihajar gitar sampai gitarku hancur. Tak henti2nya dia memukul dan menginjak2 aku. Akhirnya aku memohon ampun supaya ?äª mukulin aku terus.
Aku: aduuuuh aduuuh ampuuun mba, ampuuuun
Dia: perkataanmu menyakitkan hatiku lebih parah dari sakit tubuhmu

Akhirnya mba nina berhenti memukulku karena aku hampir pingsan dan lemas, mukaku babak belur dan aku terus2an minta ampun. Kemudian dia kekamarnya dan membawa sehelai jarik yang biasa dia pakai sehari2 dirumah dan untuk selimut dia tidur. Aku tau dia banyak punya jarik, aku pun kaalo tidur sering diselimutin jariknya. Aku berpikir untuk apa dia bawa Kain jarik, ternyata kain itu diikatkan dikakiku. "Mba aku mau diapain?" "Diam kamu bentaknya" tentu saja aku tak bisa melawan karena aku sudah babak belur. Ternyata, sisa ikatannya dia tarik dan menyeretku keluar kamar. Amppuuuuun mba, terus menerus dia menyeretku keliling halaman depan kontrakanku. Setelah puas dia menyeretku, aku dibopongnya. Gila cewe ini kuat ngebopongku dengan mudahnya, ternyata aku dibawa kekamar kontrakannya. Setelah masuk, aku dilemparkan seperti barang, untung dilemparnya kekasur.

Ampuuun mba kuucapkan padanya
Dia: nggak ada ampun buat kamu, sudah cukup toleransiku, lebih baik aku membunuhmu daripada kamu milik orang lain, sudah terlalu banyak pengorbananku.

Dia mengambil gunting, dan akupun pasrah, aku pikir dia akan menusuku dengan gunting itu, ternyata dia menggunting smua pakaianku yang bersimbah darah hingga aku telanjang bulat. Sungguh malu aku telanjang didepannya karena belum pernah terjadi. Setelah aku telanjang bulat, kembali dia keluarkan beberapa helai kain jarik dilemarinya, tanganku diikat kebelakang. Hanya kain jarik yang menempel dibadanku, kembali aku dibopongnya, ternyata aku dibawa kekamar mandi dan aku dimasukan kedalam bak mandi, kepalaku di masukan kedalam air, setelah kira2 satu menit dia menjambak dan menarik kepalaku keluar. Sungguh tak berdayanya aku, aku habis dimaki2 olehnya, kembali aku ditenggelamkan sampai satu menit, begitu terus menerus aku disiksa. Mungkin sudah setengah jam aku sampai terbatuk2 samapai dia mengangkat tubuhku keluar dari bak.

Setelah itu aku ditidurkan dikamar mandi dan dia pun memandikanku, dari yang bau keringet campur darah samapai bersih dia menyabuniku. Setelah selesai aku digendongnya keluar kamar mandi menuju kamar tidurnya. Kain yang mengikat kaki tanganku dilepas " kulepas ikatanmu jangan melawan, kalo ?äª mau aku siksa lagi!!!" Aku hanya bilang "iya mba" sambil terseduh menangis kecil.

Aku ditidurkannya dikasurnya, dan dia mengambil banyak kain jarik, waduh apalagi ini, mudah2 aku ?äª disiksa lagi. "Ampun mba jangan siksa aku lagi, aaku mau diapain" kain batik panjang dia selimutkan ketubuh dari kaki hingga leher. Ujung2 dan tengah kain itu dia ikatkan, aku dibedong seperti bayi, rasanyasih enak, adeeem, tapi dia ikatkan lagi kain itu dari kaki, betis,perut, dadaku sehingga aku tak bisa menggerakan badanku.

Kemudian dia mengambil beberapa saputangan, 2 saputangan dia kepal sampai bulat. Aku tau pasti dia mau nyumpel mulutku, aku tahan mulutku sekuat tenaga, diapun takbisa memasukan 2 saputangan itu kedalam mulutku.namun dia menutup hidungku, mau ?äª mau aku buka mulut untuk ambil napas dan mmmmmmmppppppph, mulutku tersumpal, dia tambah kan lagi 2 atau 3 saputangan untuk mengikat mulutku sampai ?äª bisa keluar sumpalannya.

Mba nina pergi meninggalkanku dalam keadaan terikat tak berdaya di kontrakannya, katanya akan membeli makanan. Ketika dia pergi aku berusaha kabur, dan meninggalkan kontrakanku, tapi aku gagal, hanya bisa berguling2 sampai aku berkeringat dan kecapean. Setelah beberapa lama dia datang membawa makanan, dan dia melihatku berubah posisi, diapun marah "kamu coba2 kabur yaaaa?, masih pengen disiksa yaaa" aku geleng2kan kepala, dan teganya dia aku disetrum beberap kali... Mmmmmppph, mmmmmmmph, hanya itu yang keluar dari mulutku"Inget, jangan coba2 kabur" aku hanya bisa mengangguk. Kemudian sumpalan mulutku dibuka dan aku disuapinnya makanan, aku makan dengan lahap karena aku memang lapar, setelah makan aku dikasih minum dan gigiku digosok pake sikat gigi. Setelah selesai kembali mulutku disumpal. "Kamu tidur ya, mba juga mau tidur, besok kamu akan mba sidang, mba terlalu cinta sama kamu, jadi terpaksa mba paksa kamu jadi milik Mba, kamu akan mba kurung selamanya"

Lama kelamaan kamipun semakin akrab, aku hanya anggap dia kakak aja tempatku curhat, tapi kelihatannya dia suka sama aku. Aku berusaha menghindar, tapi susah juga, coz enak juga segala macam kerjaan rumah tangga aku, dia yang ngerjain, aku sering dimasakin, di beliin makanan,pulsa, baju dll. Serta dya begitu memperhatikan kesehatanku, slalu ngingetin makan, ngelarang makan2an yang ?äª sehat, yang paling males dia ngelarangku ngeroko, aku ngeroko ngumpet2 aja. Aku ?äª protes juga kalo dya terlalu ketat padaku, padahal dya bukan siapa2, aku nurut aja coz apa yang dia larang emang ?äª ada salahnya. Dya semakin sering kekamarku karena aku kasih kunci duplikatnya supaya dia bisa beres2 kamar saya.



Keesokannya di hari Minggu

Aku terbangun dari tidurku, betapa kagetnya aku karena semuanya gelap, aaku akan memanggil mba nina tapi hanya mmmmmmmpppppph yg keluar, ternyata aku ingat kalo mulutku masih disumpal dan mataku ditutup entah pake apa. Aku mulai berontak dan menggulingkan badanku, namun badanku sama sekali tak bergerak, aku rasa badanku diikat ke ujung2 tempat tidur. Kembali aku berontak, namun aku langsung berhenti karena ingat omongan mba nina, kalo ketauan aku berontak aku akan dihukum secara sadis.entaah jam berapa ini, yang jelas sudah satu jam kira2 aku terbangun, hanya gelap dan sunyi yang terasa. Gimana ya, kapan mba nina ngelepasinku, aku dah ga tahan pengen buang air besar dan kecil. Kemana ya mba nina pergi, apa aku ditinggalkan dalam keadaan begini sampe mati?
Akhirnya suara pintu terbuka, aku yakin itu mba nina masuk dan diapun menyapa"pagi tawananku sayang" mmmmmmph aku hanya bisa jawab seperti itu sambil berharap bisa dilepas karena aku mules mba nina ternyata membawa bungkusan besar yang entah apa isinya. "Sayang, aku buka tutup mata dan mulutmu ya, tapi janji jangan teriak atau langsung aku hantam mukamu pake palu" aku hanya bisa mengangguk. Akhirnya tutup mata dan mulutpun dibuka sambil aku terbatuk2. Langsung aku bicara,"Mba maaf, aku mules n pengen pipis, boleh dilepas dulu ga aku pengen ke toilet, nanti diikat lagi aja gpp mba"
Mba nina "goblog kamu, dari mana aku yakin kalo kulepas ikatanmu kamu ?äª kabur?" Aku berusaha sambil sumpah ?äª akan kabur, tapi tetep dya ?äª percaya. Akhirnya mba nina melepas satu persatu ikatan badn n bedongku. Tapi tangan ku dengan cepet diikat kebelakang dengan satu kain jariknya. Digiringnya aku ke toilet yang kebetulan wc nya wc duduk. Duduklah aku di wc duduk itu, namun mba nina enggan untuk pergi, dia bener2 ngawasi aku sambil membawa tongkat buat mukul aku kalo aku mau kabur. Setelah selesai, kembali mba nina mandiin aku. Duuuh nikmatnya dimandiin cw dalam hatiku, meskipun masih ada rasa takut dalam benaakku. Setelah selesai mba nina bawa aku  kekamar lagi, kembali kakiku diikat. Kali ini aku oleh tali yang dia ambil dari bungkusan itu dari mata kaki, lutut, tangan diikat kebelakang dan tali itu memutar keseluruh badanku. Ya ampun, bener2 aku dibuat ?äª berdaya. Aku disuapinnya makanan seadanya, setelah selesai makan, aku didudukan dikursi, dan kembali badan dan kakiku diikatkan kekursi itu dan dia pergi ntah kemana,dan . Sekitar 2 jam dia pergi namun aku masih mendengar suaranya ada diluar dan terdengar beberapa suara laki2, entah apa yang dia lakukan. Tak lama kemudiaan dia pun datang dengan banyak keringat di mukan dan badannya, kemudian dia memperlihatkan keteknya yang basah padaku, apa maksud yaaa. Ternyata keteknyaa ditempelkaan di hidungku, terpaksa aku menghirup bau asem ketek mba nina selama beberapa menit. Pusing sekali aku mencium bau asem itu
Nina: "kamu harus membiasakan bau ini karena ini belum apa-apa. Sekarang jilati ketekku" Bentaknya, akupun terpaksa jilaati keteknya yang asin.
Setelah selesai persidangan pun akan dimulai, dia duduk didepanku, kali ini aku tetap terikat tapi mulutku tidak disumpal

Nina:"ragil,aku kesepian, aku butuh teman hidup, dan kamulah yang ku pilih sebagai teman hidupku,pelayanku, termasuk tempat untuk nafsuku. Kontrakan sebelah tempat kamu tinggal, sekarang aku kosongkan, tapi tetap aku sewa supaya ?äª ada orang lain disekitaarku.barang2mu sudah aku jual dan aku borongkan ke oraang lain. Ijasah mu sudah aku bakar karena kamu ?äª memerlukannya lagi, tabunganmu pun sudah aku buang setelah aku kosongkan rekeningmu yang aku transfer ke rekeningku, sekarang kamu sudah gapunya apa2 ragil hahahhaahhaha"
Aku kaget mendengarnya, ijasahku , barang2 dan uangku selama aku bekerja habis sudah.
Aku:"mba tega sekali sembari aku menangis kecil, separah itukaah hukuman kepada ku"
Nina: "Itu belum apa2 ragil."
Mba nina memperlihatkan isi bungkusan yang dia beli, ada banyak sekali isinya dan itu semua milikku. Hanya itu yang aku miliki didunia ini kata mba nina. Aku kurang paham apa kegunaan barang itu, setelah dijelaskan mba nina aku sekarang tau yaitu perlatan bdam. Isinya antara lain yaitu macam2 ballgag,collar, macam2 bitgag, macam2 rantai, borgol,cambuk,jilbab,lipstik, bedak,scarf,titit palsu, tali tali, jarik, saputangan, krangkeng anjing dll masih banyak lagi. Jadi aku hanya boleh memakai barang itu sehari2nya. Aku hanya pasrah melihat itu semua.
Nina:"aku siapkan 2 surat yang harus kaamu tanda tangan. Yang pertama adalah surat pengunduran diri dari tempat kerjamu, besok aku antarkan kekantormu. Yang kedua adalah surat pernyataan mengabdi padaku yang point2nya sangat banyak. Aku terinspirasi temanku ragil yang punya seekor budak yang dia culik hahahaha.". Ikatan tanganku dilepas supaya aku bisa tanda tangani kedua surat itu diatas materei. Setelah selesai menandatangan, dia simpan surat itu, dan inilah akhir dari karirku dikantor itu. Sekarang aku bekerja sebagai budak Mba Nina

setelah selesai aku tanda tangani surat pengunduran diri kerja, mba nina mengantarkannya ketempat kantorku. Mba nina bercerita ke bagian hrd tempatku bekerja kalau aku kecelakaan dan cacat permanen, dan surat pengunduran itu dikuasakan ke mba nina yang mengaku tantenya untuk dip roses. Sebagian teman kerjaku berniat untuk menjengukku, tapi mba nina menolak dan beralasan aku sudah ada dikampung yang jaraknya terlalu jauh. Singkat kata, uang pesangon dan lainnya sudah cair ke rekening mba nina.

Sedangkan surat pernyataan pengabdian sudah disimpan mba nina entah dimana yang intinya “Aku mengabdi untuk Nina Julaeha seumur hidupku tanpa ada tuntupan apapun dikemudian hari”. Tak terasa sudah satu minggu aku berada dalam sekapan mba nina, dan aku sering mendengar orang mencariku dengan mengetuk pintu kontrakan sebelah yang dulunya tempatku mengontrak, entah siapa, mungkin teman2ku atau saudaraku, sedangkan aku hanya anak yatim piatu, tidak ada ortu yang mencariku. Mba nina bercerita kepadaku
Nina: Ragil, tadi ada Tantemu nyariin kamu, aku bilang kamu sekarang sudah kerja di luar negeri, tanteku marah besar karena aku tidak pamitan sama tanteku dan tanteku ga akan nganggap kamu sebagai saudaranya lagi, begitu pula saudaramu yang lain. Hahahahaha, sekarang aman, sudah tidak ada lagi yang nyariin kamu.
Mba nina risih karena masih ada aja orang yang nyariin aku, akhirnya mba nina memutuskan untuk pindah kontrakan, katanya sih akan beli rumah atau apartemen. Aku rasa ketika proses pindah, disitu kesempatanku untuk kabur. Tapi aku juga bingung kalo kabur gimana caranya karena pakaianpun aku sudah tidak punya, apalagi uang. Mungkin aku mau nekad aja.
Setelah aku tanda tangani surat pernyataan itu, kini mba nina sangat baik, dan perhatian padaku, namun tetap aja setiap hari aku diikat kalo dia pergi kerja atu pergi kemana. Katanya aku masih belum boleh beraktifitas sampai kita berdua pindah karena mungkin takut kalo aku macam2 saat beraktifitas.
Ketika subuh saat kita berdua bangun tidur, Mba nina membuka tali yang mengikatku dari kaki, badan sampai pundak. Mba nina butuh waktu agak lama untuk melepas tali itu, kemudian mba nina melepas jarik halus panjang yang membungkusku, ujung2 jarik yang diikat dilepas satu persatu hingga terbuka, jarik yang membedongku/ membungkusku ada 3 lembar, kembali mba nina butuh waktu untuk melepas ketiga jarik tersebut. Setelah dilepas semua jarik, tubuhku telanjang bulat, tapi masih ada tali yang mengikat tanganku kedepan, dan mengikat kakiku serta sumpalan dimulutku dan pampers dewasa di kemaluan ku. Kemudian entah scarf atau kerudung yang mengikat dan menutupi mulutku dilepas, jumlahnya ada 2 kain, setelah dilepas baru keliatan mulutku yang menganga, ternyata ada saputangan didalam mulutku. Mba nina mengambil 1 saputangan biru di mulutku yang agak basah dengan air liurku, kemudian mba nina mengambil saputangan hjau yang kedua di mulutku yang sudah basah dengan air liurku , dan yang terakhir mba nina memegang alat kejut listrik sambil berucap ”AWAS KALAU KAMU TERIAK LANGSUNG AKU SETRUM KAMU”, aku pun mengangguk dan mba nina mengambil kain terakhir dimulutku yang ternyata sapu tangan berwarna hijau yang sudah sangat basah dengan air liurku.
Sekarang tinggal tali yang mengikat kaki dan tanganku yang belum dilepas. Mba nina melanjutkannya dengan melepas tali di kakiku, kemudian melepas tali ditanganku. Setelah semuanya dilepas, dengan sigap kedua tanganku yang masih lemas di kebelakangkan dan diborgor. Setelah itu, aku digiring ke kamar mandi dan didudukan di WC duduk dengan tangan terborgol, mba nina memberikanku 2 botol besar air mineral dan memaksaku untuk menghabiskannya, supaya aku tidak dehidrasi. Botol pertama aku minum, dan botol kedua aku sudah kenyang, tapi mba nina memasukannya kemulutku supaya aku minum. Kalo sampai tumpah airnya, aku akan di maki maki. Setelah segar meminum air, mba nina menyuruhku untuk BAB dan meninggalkanku dikamar mandi selama 30 menit. Setelah 30 menit mba nina datang kembali dan menekan tombol di WC dan airpun membersihkan hajatku serta air mancurnya nyebokin pantatku. Akhirnya lega juga aku dikasih kesempatan BAB 1 kali sehari. Kemudian mba nina menggosok gigiku sampai bersih. Setelah itu borgolku dilepas, tanganku sekarang dirantai menjadi satu, kemudian rantai itu diikat keatas sehingga posisiku sekarang berdiri dengan tangan diatas, rantai itu ditarik lagi sehingga aku tergantung dan kakiku tidak menapak dilantai, aku ditinggal beberapa menit dengan posisi tergantung. Kemudian mba nina menyemprotkan air keseluruh baddanku, semprotannya sangat kencang, sakit juga dan akhirnya semprotannya dihentikan, tubuhku disabuni dan disampo kemudian dibilas kembali. Aku dibiarkan tergantung, bersama jemuran jemuran yang tergantung. Jemurannya sangat banyak, selain baju mba nina ada beberapa jarik, kerudung dan saputangan puluhan lembar bekas menyumpal mulutku.
Kalo ga salah aku hitung, aku menghabiskan 6  saputangan, 6 jarik, 6 kerudung untuk membekap dan menutup mataku, 2 pampers dalam satu hari.
Kemudian mba nina datang untuk mandi, ternyata badan mba nina walau janda masih sangat bagus, kulitnya pun putih bersih. Aku saksikan ketika dia mandi. Setelah mba nina bersiap dengan pakaian kerja, aku diturunkan setelah sejaman tergantung. Seperti biasa, tangan dan kakiku diikat, di bedong 3 jarik yang diikatkan ujung2nya, diikat tali lagi diluar jarik itu, mataku ditutup. Dan bagian yang salah satunya kusuka, aku disuapin, mungkin makanannya biasa aja, tapi sensasinya berbeda. Makanan itu membuatku bertahan dari pagi sampai malam ketika mba nina pulang kerja. Setelah selesai makan, seperti biasa mb nina akan menyumpal mulutku dengan scarf, tapi ada yang berbeda sekarang, mba nina berjalan menuju kea rah keranjang cucian kotor dan mengambil celana dalam bekasnya lalu berjalan ke arahku dengan senyum yang menurutku mengerikan…
Mba nina : ragil sayang, tau ini apa?? (sambil menunjukan celana dalamnya yang kotor dan bau)
Aku : itu celana da-dalam kotor mba.
Mba nina : ooh kamu pinter sayangku (sambil mengelus kepalaku) tau ini buat apa?
Aku : e-enggak mb (ucapku sambil menunduk)
Mba nina : ini untuk menyupal mulut kamu sayang, sekarang ayo buka mulut kamu! Katakana Aaa

“emmm” ucapku sambil menutup mulutku rapat, demi apapun aku gak mau celana dalam kotor itu masuk kedalam mulutku, baunya saja sudah menyengat ke hidungku ini, gamana kalo disumpal ke mulutku, ohhh aku gak bisa membayangkannya! Mba nina terus memaksaku membuka mulutku, mungkin karena kesal aku tidak kunjung membuka mulutku dia lalu memencet hidungku agar aku tidak bisa bernafas, mau tidak mau aku harus membuka mulutku untuk mengambil nafas dan saat itulah dia memasukan celana dalamnya yang kotor dan bau ke mulutku, aku berusaha memuntahkannya tapi dia dengan cepat memasukan sapu tangan 1 lagi ke dalam mulutku lalu mengikatnya dengan cepat, aku berusaha memuntahkannya dan menekan celana dalamnya keluar,tapi nihil.  aku mulai merasa mual ketika rasa celana dalamnya mulai melebur ke mulutku, rasanya amis, pahit dan rasa yang tidak pernah aku rasakan! Sungguh kejam perempuan ini.
Mba nina : Gmana rasanya sayang…. Pasti enak kan? Heem, kamu gak usah bilang makasih kok sayang….
“Hmmmmmpt hmmmmmmmppp” hanya itusuara yang dapat kukeluarkan dengan suara kecil , kemudian tubuhku kembali diikatkan ke ujung dan samping ranjang agar aku tidak bisa berguling guling. Kemaluanku sudah sangat kencang, tapi aku tak bisa menggeseknya ke kasur karena terikat erat. Mba nina pun pamit sambil mencium pipi dan sumpalan dimulutku.
Mba Nina:”sayang, aku kerja dulu yaaa, jangan Nakal dan baik2 dirumah ya, puas2in yaa istirahatnya karena nanti setelah kita pindah dari kontrakan ini, kamu akan sibuk sayaang. Kamu akan jadi pembantuku, menyapu, nyuci, masak dll dan menjadi pemuasku serta pelampiasan amarahku, bye bye tawananku sayang muaaaach”
Mba nina pun pergi menutup pintu dan menguncinya, tinggalah aku seorang diri tanpa bisa melakukan apapun. Keinginanku untuk kabur masih ada, sambil memikirkan strategi pelarian ini. Jalan satu2nya adalah ketika pindahan dari kontrakan ini aku akan lari dan berteriak, gak mungkin ketika keluar rumah aku diikat dan disumpal pikirku karena pasti banyak orang yang melihat. Aku jalani kehidupanku ini sampai bulan depan kami pindahan.
                         Entah saat ini sudah jam berapa, aku beberapa kali mencoba melepaskan diri hingga keringatku bercucuran deras membasahi jarik ku, sampai akhirnya kembali aku menyerah karena aku kelelahan, mba nina memang sadis memperlakukanku seperti ini, hak hak ku sebagai manusia sudah terenggut, aku bersumpah kalau aku lepas, akan ku buat perhitungan dengannya. Karena lelah akupun tertidur entah berapa lama. Kembali aku terbangun, namun hanya gelap yang terlihat, tidak ada bedanya seperti tadi. Kenapa mba nina nggak punya rasa kasihan sedikitpun padaku. Terbesit dipikiranku untuk bunuh diri, daripada aku harus jadi budak seumur hidupku. Namun niat itu pun tak sanggup aku lakukan, sampai aku menangis dan lelah, kembali ku tertidur. Aku terbangun kembali, mungkin ini sudah sore karena perutku sudah lapar dan haus, tapi apalah daya hanya mengharapkan mba nina cepat pulang dan menyuapi ku makanan dan minuman serta mengganti pampersku meski ikatan tidak dilepas, hanya saputangan penyumpal ,celana dalam kotor penyumpal, jarik pembedong yang diganti.
Terkadang terdengar suara orang yang melewati kamarku, aku berusaha untuk berteriak minta tolong namun “mmmmmmmmpppph mmmmmmph ” suara kecil yang keluar. Aku rasa emang tidak ada gunanya usahaku, mba nina tidak meninggalkan celah sedikitpun untuk aku bisa kabur. Entah apa jadinya nanti kalo bener2 aku ditawan seumur hidup olehnya, bahkan katanya jika dia mati duluan, aku akan dikubur hidup2 disamping mayatnya. Apakah benar2 mba nina sangat mencintaiku sampai aku harus begini, yang ku tahu kalo seseorang cinta, apapun akan dilakukannya untuk membahagiakan pasangannya, bukan memperlakukan pasangannya sebagai tawanan. Mungkin cintanya buta atau karena takut kehilanganku karena berkali2 aku tolak cintanya karena mba nina terlalu tua bagiku. Hanya lamunan dan pemikiran yang bisa kulakukan sehari2, karena seluruh badanku sudah tidak beraktifitas disekap olehnya. Rasa lapar dan haus bercampur semakin besar, mungkin karena sudah berjam jam aku belum makan dan minum, boro boro bisa ngopi dan merokok, kebiasaan yang paling aku gemaripun sudah tidak pernah aku lakukan. Terkadang kemaluan ku terus tegang, entah mengapa ketika aku di sekap seperti ini, kemaluanku sering tegang, apa aku senang dengan seperti ini. Ya mungkin aku senang, tapi aku jg ga bisa terus seperti ini. Semakin tegang kemaluanku, hingga aku ingin Onani. Tapi apalah daya, tanganku yang terikat dan terbungkus tidak bisa menjangkaunya, aku benar2 tersiksa meski saat ini mba nina belum ak terasa waktu berjalan, aku mendengar suara pintu dibuka, entah siapa yang masuk dan ternyata Mba Nina sudah pulang kerja. Aku sangat senang ketika dia pulang, mungkin karena kesendirianku sudah berakhir untuk hari ini.

Mba Nina:Hallo tawananku sayang, apa kabar kamu hari ini
Aku: MMmmmmppph
Mba Nina:  Syukur, Kalo baik. Aku bawakan makanan buat kamu, pasti kamu lapar yaa
Aku:mmmmph
Mba nina segera membuka tutup mataku, dan terlihat muka mba nina yang masih berbayang bayang. Hanya dialah orang yang bisa aku lihat saat ini. Kemudian kain yang penyumpal dia lepaskan satu persatu, kainnya basah karena liurku, segera mba nina memberiku air melalui sedotan. Segar rasanya baru bisa minum. Tak lama kemudian, mba nina menciumi jidat ku, pipi ku dan mulutku, akhirnya aku balas ciuman dibibirku, akhirnya kami berdua saling cium dengan liar, mba nina menjambak rambutku dan mencakar cakarku. Kami berdua mulai tegang, namun hanya ciuman saja yang kami lakukan.
Aku: “Mba nina lepas jarikku donk, anuku udah tegang, ikatannya nggak apa apa gak dilepas juga”
Nina:Plaaaak “Lancang kamu ngatur ngatur aku, Cuuiiiiiih Cuiiih Cuiiih”

Mba Nina tiba2 marah dan meludahi mukaku kemudian menginjak mukaku, dan memasukan kakinya yang bau kemulutku hingga aku tersedak
Aku:”Maaf Maaf Maaf, Ampuuuun”
Akhirnya mba nina menghentikan siksaannya, bener2 sadis niih orang, Cuma minta gitu aja sampai murka.

Nina:”Gimana Rasanya Kakiku”
Aku: Karena Takut ”Enak Mba”
Nina:”Jadi Kamu Suka ya semua bagian tubuh aku”
Aku: “iyaaa”
Nina:”Bagus, sekarang Mba mau tes sampai dimana kamu nggak jijik sama aku, Buka Mulut Kamu. CUiiih Cuiih, Cuiih. Telan ludah ku. Awas kalo kamu keliatan jijik, aku sekap kamu di bak mandi semalaman”
Karena aku semakin takut, aku memaksakan menikmati ludahnya,apalgi mb nina sedang flu berat, aku disuruh menelan lendirnya yang tentu saja kutolak dan mendapatkan pukulan yang menyakitkan “gmana? Masih gak mau telan lendir aku??”ucapnya, karna takut aku pun langsung menganggukan kepalaku “ah, sayangnya lendirnya gak keluar, jadi sekarang buka mulut kamu dan tutup mata kamu aja sayang” aku pun dengan takut mulai membuka mulutku dan dan menutup mataku,, tiba tiba ada rasa asin dan menjijikan dilidahku dalam jumlah yang lumayan banyak “kalo kamu muntahin kuhajar dan kusekap di kamar mandi kamu!” ancamnya. Aku pun dengan cepat cepat segera menelannya walaupun rasa jijiknya masih terasa dilidah “enak kan sayang” aku pun hanya bisa menganggukan kepala “itu tadi ingus aku (aku merasa mual mendengarnya)  dan kamu mau lagi kan??” sambil menyodorkan jarinya yang penuh dengan ingus kewajahku “ayo jilat!” ucapnya memerintah, aku pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepalaku “AYO JILAT!” marahnya “ bukankah kamu suka semua bagian tubuh aku! Jilat, atau kukurung kau selama 2 hari dikamar mandi” lanjutnya, aku pun dengan takut takut mulai menjilat ingus mba nina yang masih ada di jarinya! Aku langsung menjauhkan wajahku ketika baru mulai menjilati ingusnya karna rasanya benar benar menjijikan “kenapa menjauh? Ayo jilat lagi” “iya mba ucapku dengan mencoba menghilangkan rasa jijik aku mulai menjilati 1 persatu jarinya yang ada ingusnya, “nah, gitu dong! Kalo gitu kan kamu udah jadi tawanan ideal aku” aku pun hanya bisa menunduk sambil mengeluarkan air mata! Rasanya aku sudah gak punya harga diri lagi sebagai manusia atau pun laki laki.
Mba nina : apa komentar kamu tentang ingusku??
Aku : …..
Mba nina : *plak* *plak*seharusnya kamu berterima kasih bodoh! Bukan diem aja! Apapun yang kuberikan padamu kamu harus menjawab TERIMA KASIH, camkan itu baik baik
Kepalaku terasa pusing akibat tamparannya yang memang menyakitkan untuk seorang wanita.
Nina: “bagus, kelihatannya kamu sangat lelah dan lapar, seperti biasa aku akan menyuapin kamu makan, tapi bukan dengan sendok aku menyuapi mu“
Aku: “dengan tangan ya mba”
Nina:”nanti juga kamu tahu”
Kemudian mba niat mebawa piring dan bersiap menyuapiku, entah apa menunya yang penting aku bisa makan karena sangat lapar. Ternyata GILAAA, aku disuruh membuka mulutku kemudian makanan di mulut mb nina dikeluarkan dan dimasukkan ke mulutku, sempat aku menolak, namun karna mba nina melotot , terpaksa aku buka mulutku dan langsung aku telan makanan itu tanpa aku kunyah karena sudah dikunyah mba nina,setiap suapan yang masuk dimulutnya bercampur liurnya ke mulutku membuat aku merinding dan mual karenanya, untuk minumnya dia mencelup celupkan celana dalam kotornya seperti mencelupkan the celup ke dalam minumku dan menyuruhku meminumnya, rasanya hoeek, aku ingin muntah tapi dia memaksaku menghabiskan minuman gila itu,yang untungnya mampu kuhabiskan (dengan sedotan tentu saja)
Mba Nina : bagus, kamu beruntung karena tidak perlu mengunyah makanan dan kamu juga harus senang karena telah tau rasa dari celana dalam ku! Gmana rasanya? Tidak kalah dari teh celup kan?? Hahahaha
Aku : terima kasih mba, hikss hikks
Mba nina : isssh, ngapain pake nangis  segala sh, ini baru awal tau ahahahaha
Hei, tentu saja aku menangis, ini penghinaan namanya! Tentu saja kuucapkan dalam hati, aku gak mau kena bogem mentahnya lagi.  Walaupun aku merasa jijik tapi aku sudah merasa kenyang sekarang. Namun entah ide gila apalgi yang akan dia paksakan kepadaku,aku hanya pasrah saja menerima nasibku sekarang, mba nina lalu melepas celana dalam yang dipakainya tanpa melepas bawahannnya karna dia memakai rok panjang. “nih cium, cium celana dalamku hahahaha, masih seger kan baunya ahahaha” ucapnya sambil menempelkanya celana dalamnya di hidungku, “engg-Emmmmphh” ucapku sambil menahan nafas agar tidak mencium baunya dan menutup mulutku rapat agar dia tidak memasukkan celana dalamnya ke mulutku, setelah menahan nafas selama satu menit akhirnya aku gak kuat menahan nafas lagi ditambah pemaksaan dari mba nina dengan terpaksa aku menghirup aroma dari celana dalamnya, ughh aromanya bercampur aduk campuran antara bau kecut, amis dan bau lainnya yang tidak enak,aku pun berusah memberontak karna tidak tahan, aku mulai menggeleng gelengkan kepalaku dan untungnya mba nina paham atau tidak mau melanjutkan penyiksaan ini dia memakai celana dalamnya kembali, di depanku tentunya, apa dia tidak merasa jorok?? Akupun tak tau.
Setelah selesai memakai celana dalamnya kembali dia mengambil lakban dan menutup mulutku “MMphhhhh”, kemudian tv dinyalakan, akhirnya aku bisa menonton TV karna mataku tidak ditutup, sementara mba nina sedang membereskan rumah,nyuci,nyetrika dan lain lain. Aku hanya bisa mengunggu dan menikmati masa bebasku ini 2 jam saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar